The Wednesday Letter

Penerjemah : Maggie Tiojakin
Editor : Ratih Kumala
Penerbit : Gagas Media Agustus 2008

Buku yang cantik, berwarna merah dengan bentuk amplop. Persis seperti sebuah undangan, sebuah amplop dengan ketebalan 336 halaman. Cover adalah daya tarik utama aku ingin membeli buku ini. Jadi nilailah buku melalui sampulnya.
Selain sampulnya yang menggoda, buku ini bergendre drama saudara-saudara, bukan pure romance. Kisah tentang sebuah keluarga, cinta yang tulus dan kerelaan untuk  memaafkan.
Baiklah,
Kisah diawali dengan sepasang suami istri, Jack dan Laurel. Pasangan yang telah menikah selama 39 tahun ini mengelola sebuah penginapan bernama Domus Jefferson—Rumah Jefferson. Berlokasi di jantung lembah Shenandoah di negara bagian Virginia. Jack Cooprer yang berusia 71 tahun sedang berjuang melawan tumor otak
Pada suatu malam disaat kedua pasangan renta ini akan mengahiri hari mereka yang panjang di peraduan, Laurel mendapat serangan jantung, Jack yang mengetahui istrinya dalam keadaan kritis tak bisa berbuat apa-apa. Malam itu mereka hanya memiliki seorang tamu istimewa—Anna Belle--   yang pada saat itu sedang membawa kucing kesayangannya berjalan-jalan. Jack sempat menulis selembar surat saat mengetahui istrinya telah pergi. Kemudian Jack memeluk Laurel dan memejamkan mata. Mereka meninggalkan dunia dalam keadaan berpelukan.
Jack dan Laurel memiliki 3 orang putra, Matthew si sulung, Malcolm si “petualang” yang selalu ribut dengan ayahnya, dan si bungsu Samantha seorang polisi. Ketiga putra keluarga Cooper merasa shock dengan berita kepergian kedua orang tua meraka secara bersamaaan. Mereka mengira Jack-lah yang akan lebih dahulu berpulang.
Disaat persiapan pemakaman Jack dan Laurel, Anna Belle menemukan sebuah kardus yang penuh berisi surat-surat Jack untuk Laurel, yang  kemudian meraka ketahui bahwa Jack selalu rutin menulis surat hari rabu untuk istrinya, yang dimulai sejak malam pernikahan meraka ( can you imagine that ? its so sweet .. )
Ketiga putra Jack dan Laurel mulai membaca surat-surat tersebut, diluar dugaan ada sebuah rahasia keluarga yang sangat memilukan. Rahasia besar yang ternyata disembunyikan oleh orang tua mereka. Dan rahasia itu kemudian terungkap melalui surat-surat Jack. Mereka bertiga menyadari bahwa kedua orang tua mereka telah tiada, melalui surat-surat tersebut mereka mendapati bahwa kedua orang tua meraka bukanlah orang tua yang sempurna, namun Jack dan Laurel berhati mulia, meraka orang-orang yang berani menerima kenyataan dan mau memaafkan.
Pada awalnya aku berpikir isi buku ini akan melulu dipenuhi oleh surat-surat Jack untuk Laurel, namun ternyata aku salah menduga, Jason F. Wright penulisnya dengan piawai membuat kisah ini tidak monoton dengan melulu menceritakan isi surat-surat Jack. Masing-masing anggota keluarga mempunyai problem masing-masing yang diungkapkan dengan lancar dan saling melengkapi keutuhan cerita. 4 bintang untuk The Wednesday Letter.
Jason F.Wright adalah pengarang buku bestseller berjudul Chrismast Jar. Bekerja sebagai konsultan  dan menulis banyak artikel mengenai politik, budaya  dan uu sosial. Ia juga mendirikan situs politik bernama PoliticalDerby.com dimana ia menjabat sebagi Managing Editor

Koleksinya : Echy's Book

No comments :