Coraline


Penulis: Neil Gaiman
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan I 2004
Tebal: 228 halaman


“Coraline” bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Coraline yang sering salah dipanggil namanya menjadi Caroline. Ia dan orang tuanya baru saja pintah ke sebuah rumah tua, saat itu ia sedang liburan sekolah.  Coraline yang senang “menjelajah” berjalan-jalan keluar rumah dan berkenalan dengan  tetangga barunya, ada Miss Spink, Miss Forcible dan seorang lelaki tua yang melatih tikus-tikus untuk sirkus.

Coraline sering merasa bosan, jika sudah begitu ibunya akan menyuruh Ia membaca buku atau nonton video, suatu hari ayahnya menyuruhnya menghitung berapa jumlah jendela dan pintu di rumah mereka yang besar dan tua itu. Ibu dan ayah Coraline bekerja di rumah, tapi itu bukan berarti ia bisa seenaknya mengganggu mereka, ibu dan ayahnya bahkan punya ruangan kerja masing-masing.
Ternyata rumah tersebut memiliki 21 jendela dan 14 pintu. Namun ada satu pintu yang jika dibuka dibaliknyahanya terdapat sebuah tembok —yang terbuat dari batu bata. Saat ibunya sedang pergi berbelanja, Coraline kembali membuka pintu tersebut, namun alih-alih melihat tembok, ia menemukan sebuah lorong menuju rumah lain. Rumah itu  persis dengan rumahnya. Disana juga ada “ibu dan ayahnya yang lain”, ibu dan ayah yang mirip dengan kedua orang tua aslinya, hanya saja ibu yang ini kulitnya putih seperti kertas, lebih tinggi dan jemarinya yang panjang tidak berhenti bergerak. Coraline juga memiliki mainan dan kamar di rumah itu. Anehnya ibu dan ayahnya yang ini melarangnya untuk kembali ke rumahnya, mereka ingin ia tinggal bersama mereka selamanya.
Coraline digambarkan sebagai seorang gadis yang pemberani. Menurut ayahnya jika kau merasa takut, tapi tetap melakukannya maka itulah yang dinamakan pemberani, dan gadis kecil ini melakukannya persis seperti yang dikatakan ayahnya. Saat ia menyadari kedua orang tuanya hilang, Coraline berjuang untuk menemukan mereka walau ia harus melawan “makluk” yang menyeramkan.

Yang kutahu Coraline adalah buku anak-anak, jadi wajar saja  jika tadinya aku berharap kisahnya akan seperti si Pipi atau si Emilnya Astrid Lindgren atau malah kisah anak-anak ala Jacqueline Wilson. Tapi no..no.., ini buku anak versi Neil Gaiman—jadi  teringat bukunya Neverwhere yang juga suram dan absurd. Menurutku buku ini terlalu suram untuk anak-anak, ada kesan menakutkan,  apalagi dengan cover serba hitam dengan gambar seorang anak perempuan memegang lilin..hiii.. serreeem !!  Mungkin lebih tepat untuk remaja.

Koleksi : Echy's Book

No comments :