 
  
Judul Buku: Twilight
Penulis: Stephenie Meyer
Penulis: Stephenie Meyer
Penerjemah: Lily Devita Sari
Editor: Rosi L. Simamora
Tebal: 520 hlm; 13,5 X 20 cm
Terbit: Cetakan 1, Maret 2008
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Editor: Rosi L. Simamora
Tebal: 520 hlm; 13,5 X 20 cm
Terbit: Cetakan 1, Maret 2008
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ini kisah cinta remaja belasan tahun. Sepasang kekasih  yang dimabuk asmara 
Twilight ini adalah judul pertama dari serial Twilight Saga. Disebut-sebut sebagai novel terheboh setelah Harry Potter versi majalah Entertainment Weekly. Dalam novel bergendre remaja ini si cowok bukan remaja biasa, melainkan seorang vampire. Jadi tentu saja sangat menjual dan membuat para remaja penasaran. (Termasuk emak-emak seperti diriku .ha..ha..)Terbit pada Oktober 2005, dan langsung masuk daftar New York Times Bestseller untuk kategori Young Adult hanya dalam jangka waktu satu bulan saja.
Edward Cullen adalah cowok 17 tahun yang sempurna :  tampan, tubuh atletis, kulit dan rambut memukau. "Kulit nya  putih….tampak kemilau seolah-olah ribuan berlian mungil tertanam di  bawah permukaan kulitnya (hal.275) tapi sayang si keren yang sebelumnya  tidak tertarik dengan cewek ini seorang vampire dan tak seorangpun  mengetahui rahasianya. Edward tidak pernah gaul dengan teman-temannya di  SMA, apalagi memiliki kekasih.
Lalu datanglah murid baru bernama Isabella Swan, 17  tahun. Putri dari Charlie Swan, kepala polisi di Forks. Bella yang  kurang percaya diri ini ternyata cukup menarik perhatian teman-temannya.  Banyak hal dalam dirinya yang membuat orang lain penasaran. Ia sendiri  tergolong rapuh dan ceroboh, kurang bisa mengontrol keseimbangan  sehingga gampang terjatuh atau tersandung.
Edward yang cuek dan dingin lalu bertemu dengan Bella  yang tidak percaya diri,  mereka duduk  bersebelahan pada sebuah mata pelajaran. Ternyata memiliki rasa  ketertarikan satu sama lain, ada semacam magnet yang yang mendekatkan  mereka. Bella terpesona dengan ketampanan Edward,  sedangkan  Edward tergiur aroma tubuh Bella.
Pada awalnya Bella merasa enggan pindah ke Forks.  Sebelumnya Ia tinggal di  Phoenix bersama ibunya  RenĂ©e, namun setelah ibunya menikah lagi ia  memutuskan  tinggal bersama ayahnya di Forks: kota 
Selanjutnya bisa ditebak, Bella dan Edward mulai  berpacaran. Tapi bisa dibayangkan betapa janggalnya hubungan asmara  gadis belasan tahun dengan seorang vampire yang lahir pada tahun 1901 di  Chicago, "meninggal" di usia 17 di sebuah rumah sakit karena flu  Spanyol, lalu diadopsi oleh vampire bernama dr. Carlisle   Cullen. Dan Edward akan selamanya berumur 17 tahun. (lihat hal.303)
Bella akhirnya mengetahui bahwa Edward seorang vampire ,  tapi ia terlanjur jatuh cinta dan memujanya, ia tak dapat hidup  tanpanya. Begitu pula dengan Edward, ini cinta pertamanya setelah  berumur seabad lebih, ia tergila-gila pada Bella dan berusaha sekuat  tenaga meredam nafsu alamiahnya sebagai seorang vampire, dan mati-matian  melindungi bahkan mengikuti Bella tanpa sepengetahuannya.
Cinta terlarang ini mulai membawa dampak bagi mereka  berdua, kenyataan bahwa mereka memiliki alam yang berbeda muncul satu  demi satu. Sebagaimana layaknya vampire, Edward berserta keluarganya  yang lain : Carlisle Cullen, Esme, Emmet, Alice, dan si kembar Rosalie  dan Jasper Hale adalah peminum darah. Walau mereka melakukan "diet"  darah manusia dan menggantinya dengan berburu dan meminum darah  binatang. Namun begitu kehadiran Bella tetap menjadi godaan bagi mereka  dan tentu saja bagi Edward yang selalu ingin berdekatan dengan Bella.
Maka disinilah konflik yang sebenarnya terjadi. Bella  dan Edward dihadapkan dengan berbagai masalah yang membuat mereka harus  berpikir untuk meneruskan cinta mereka. Walau Edward pernah berusaha  menghindar dari Bella tapi ia tak bisa memungkiri pesona Bella begitu  kuat dan Ia harus berjuang keras agar dirinya dan kaumnya tidak sampai  membunuh Bella.
Dan akhirnya apa yang dikhawatirkan Edward pun terjadi .  Disaat Edward dan saudaranya bermain di sebuah lapangan datanglah  Laurent, James, dan Victoria 
Tak ayal lagi disinilah keteguhan hati mereka diuji,  Bella dan Edward sama-sama mengetahui konsekwensi dari cinta terlarang  mereka namun kuatnya rasa ketertarikan menggelapkan mata dan hati  mereka. Edward harus berjuang keras mempertahankan kekasihnya agar tetap  menjadi manusia.
Pada dasarnya buku ini biasa saja, maksudku tidak ada  ketegangan yang benar-benar heboh, atau plot yang berbelit-belit dan  membuat kita penasaran. Mengalir begitu saja. Khas cinta remaja yang  menggebu-gebu yang terkadang emosi dan labil. Tapi tak bisa dipungkiri  ini bukan kisah cinta biasa, cinta terlarang yang mengasyikkan. Ide  percintaan manusia dan Vampire inilah yang menurutku jadi daya tarik  novel ini.
Secara keseluruhan ada beberapa hal yang sangat  menggangguku :
Bella terkesan selalu mengulang-ulang penggambarannya  tentang Edward: bagaimana wajahnya, warna kulitnya, senyumnya dan  lain-lain, terlalu berlebihan dan cendrung membosankan. 
Lalu aku merasa karakter Edward terlalu sempurna  mengingat ia adalah seorang vampire. Dan yang terahir, karena ini adalah  cerita tentang vampire aku sedikit kecewa karena tak ada satupun kisah  yang bisa membuatku katakanlah sedikit merinding atau ketegangan yang  menggigit, boleh dikatakan  tanpa klimaks. Ini benar-benar kisah  romance. Jika seandainya unsur-unsur tadi lebih di-explore lagi mungkin  novel ini akan lebih maknyuss…
Stephenie Meyer adalah istri dan ibu dari tiga orang  anak. Ia kelahiran Hartford, Connecticut 
Twilight telah diangkat ke layar lebar yang rencananya  akan dirilis Desember 2008. Aku sendiri sempat mengintip Thriller-nya,  mengingat karakter Edward yang begitu sempurna aku yakin akan banyak  pembaca yang akan kecewa..Mari kita tunggu saja penayangannya di Indonesia .
Di Indonesia kelanjutan buku kedua dari Twilight  Saga ini juga sudah Diterbitkan oleh pihak Gramedia. Berjudul New Moon dan diterjemahkan menjadi Dua Cinta.  Buku ketiga dan keempatnya adalah Eclipse (2007), dan Breaking Down  (2008).
Koleksi : Echy's Book 
 
No comments :
Post a Comment