Judul Terjemahan: Insiden Anjing  di Tengah Malam yang Bikin Penasaran
Penerjemah: Hendarto Setiadi
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Cetakan III, April 2005
Tebal: 311 halaman
Penerjemah: Hendarto Setiadi
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Cetakan III, April 2005
Tebal: 311 halaman
Pertama
Covernya..arrrggggg…berwarna  shoking pink yang terlalu eye catching ..jueeelekkkk 
Kedua..
Judulnya aneh…Insiden  Anjing di Tengah Malam Yang Bikin Penasaran.       
 *oh tuhan..kenapa judulnya seperti itu ?*
Ketiga.. 
Kenapa babnya ngacak begini ?  tidak ada bab 1, tetapi langsung 2, lalu 3, lalu 5, 7, 11, 13?
Keempat… 
Lalu kenapa banyak angka ?  table? grafik?  Lalu….tunggu.. Persamaan  matematika ? oww tidakkkk..ini novel atau textbook sih ? *sigh*  
Kelima…
Kesimpulan sementara: buku yang  aneh
Keenam..
dan aku tetap membelinya 
Ketujuh
Membaca dan kemudian menulis  reviewnya.
Kedelapan
aku suka Mark Haddon
Kesimpulan Ahir
*review yg  aneh*
Ini buku kedua Mark Haddon yang  kubaca setelah Spot of Bother thereview will coming soon 
*nantikan penayangannya diblog  ini* 
Tokoh utama karya Mark Haddon  kali ini bernama Christopher Boone, 15 tahun, penderita autistic  spectrum disorder (ASD) sejenis autisme. Ia suka segala sesuatu yang  teratur, terpola, dan rapi, ia suka warna merah, namun benci warna  kuning, Ia mual berada di keramaian dan tidak suka dipeluk, bahkan oleh  ibunya.
Walau menderita ASD, Cristopher  memiliki kemampuan di atas rata-rata. Ia membaca buku-buku berat untuk  anak seusianya, memiliki kemampuan khusus di bidang matematika,  berpengetahuan luas, dan daya ingatnya luar biasa. Tak heran jika  didalam buku ini ditemukan banyak persamaan matematika, grafik dan  berbagai macam hitungan yang biasa Christopher lakukan jika ia dalam  keadaan panic. Ia akan mengalihkan perhatian dengan cara memecahkan  soal-soal  persamaan bilangan kuadrat diluar  kepala. Ia memikirkan berbagai kemungkinan dengan membuat persamaannya  sambil memandang ke luar jendela busnya menuju sekolah. Christopher  menghitung segala sesuatu melalui logika, Ia  memandang  dunia dari sudut pandangnya yang "sederhana", dan kita akan dibawa  hanyut ke dalam pola pikir Christopher yang kaku dan hitam putih. Tak  ada ruang abu-abu dalam kamusnya.
Kisah ini diawali ketika  Christopher menemukan anjing tetangganya yang mati tertusuk sebuah sekop  tanaman. Ia yang menyukai kisah-kisah Sherlock Homes kemudian  memutuskan akan menelusuri jejak si pembunuh anjing tersebut, dan akan  menuliskan kisahnya dalam "proyek menulis" yang dibantu oleh Siobhan  guru/psikolog di sekolahnya. Ia menjadi detektif dengan cara menanyai  para tetangga secara diam-diam. Hak ini dilakukan karena sang ayah  melarangnya mencampuri urusan orang lain.
Dalam menelusuri jejak si  pembunuh,  Christopher yang baru saja kehilangan  ibunya karena serangan jantung, menemukan fakta lain yang membuatnya  semakin rapuh. Ia merasa dibohongi dan ia menutup diri, tidak mau bicara  dan ahirnya meninggalkan ayahnya. Sementara ia belum pernah  bepergian lebih jauh dari ujung jalan rumahnya.
Pada moment ini aku merasakan  kepedihan hati seorang Christopher, seorang anak yg peka dan bingung  memahami perilaku ibu, ayah serta serta lingkungan yg sering diluar  logikanya.
Sejatinya manusia tetaplah  manusia, tidak peduli ia seorang penderita autis, keterbelakangan  mental, miskin, kaya, berwajah cantik atau buruk rupa. Siapapun…pasti  ingin diperlakukan dengan layak.
Kutipan berikut diambil saat sang  ayah  dalam keadaan putus asa meminta maaf pada  Christopher,  yang menurutku sangat menyentuh.
Ayah berkata, "Kita semua pernah  berbuat kesalahan, Christopher. Kau, ibumu, aku semua orang. Dan  kadang-kadang kita berbuat kesalahan besar. Kita semua hanya manusia  biasa. (hal.172) 
Dibalik kekurangannya,  Christopher adalah seorang pemikir dan pemerhati lingkungan yang teliti,  ia melihat banyak hal detil yang mungkin oleh kita orang-orang normal  dilewatkan begitu saja.
Diakhir buku terdapat catatan  penerjemah yang akhirnya menjawab semua pertanyaaku diawal: kenapa pink?  Kenapa judulnya begitu, kenapa oh..kenapa..?
Keseriusan penerjemah tergambar  jelas dalam "Catatan Penterjemah"
Penerjemahnya Hendarto Setiadi,  benar-benar berusaha masuk kedalam dunia Christopher. Ia bahkan merombak  hasil terjemahannya setelah diskusi panjang tentang penderita Sindrom  Asperger dengan ahlinya, sehingga berusaha mempertahankan kesalah ejaan  penulisan, susunan kalimat untuk menonjolkan pola pikir seorang  Cristopher.. Wow..keren !!
Koleksinya : Echy's Book
 
No comments :
Post a Comment